PERAN
AYAH DALAM KEHAMILAN
It
takes two to tango! Begitu juga dengan kehamilan. Ada
peran ayah di sana .
Ibu tak bisa hamil tanpa sebab, begitu juga ketika menjalani kehamilan. Ibu
hamil perlu peran ayah. Bagaimana ayah mengambil peran?
Mendengar
istri berbadan dua tentu menjadi kabar gembira buat para suami. Segera
terbanyang sebentar lagi akan menjadi ayah. Kegembiraan seperti ini seharusnya
tak berhenti sampai di situ. Suka cita itu harus diteruskan dengan ikut memberi
dukungan pada kehamilan istri. Tak tanggung-tanggung, dukungan itu harus ayah
berikan selama 9 bulan ke depan.
Sebenarnya
cukup banyak para calon ayah yang ingin memberi dukungan. Tapi kadang mereka
tak tahu bentuk dukungan seperti apa yang semestinya diberikan. Padahal mudah
saja, para ayah hanya memberikan perhatian dengan melibatkan diri pada
kehamilan istri (ibu). Seperti apa bentuknya? Kiat berikut bisa ayah lakukan:
- Ambil Alih Urusan Rumah Tangga. Ini
maksudnya bukan mengerjakan semua pekerjaan rumah tangga. Tapi sekali-kali
mengerjakan pun tak apa, misalnya mengerjakan belanja bulanan. Mengambil
alih maksudnya sejak istri dinyatakan hamil, sebaiknya Anda yang kini
mengawasi urusan domestik. Bila perlu tambah lagi anggota ’tim’ yang
biasanya membantu istri. Bisa menyewa pembantu baru atau meminta bantuan
dari kerabat. Penambahan ’tim rumah’ ini juga akan bermanfaat ketika bayi
sudah lahir nanti.
- Rawat Istri. Tak apalah selama 9 bulan hingga istri selesai cuti hamil
nanti Anda yang merawat dan memperhatikan istri. Pastikan istri makan dengan
benar, mendapatkan nutrisi yang tepat dan cukup istirahat. Masa-masa di
trimester pertama biasanya istri akan sangat membutuhkan bantuan dan
perhatian Anda. Anda bisa menolongnya mengambilkan makanan yang
diinginkannya, menyediakan bantal atau memijat kakinya. Untuk pekerjaan
atau kebutuhan-kebutuhan kecil yang bisa Anda lakukan sendiri sebaiknya
kerjakan sendiri. Begitu si buah hati lahir,
percayalah, Anda akan sangat ahli dalam urusan merawat istri.
- Temani Istri Periksa Kehamilan. Ikutlah setiap kali istri melakukan
pemeriksaan rutin kehamilannya. Temani hingga ke ruang periksa dan ikut
aktif mendengar dan bertanya kepada dokter. Sambil menunggu giliran
cobalah untuk menengok ruang bersalin atau ruang display bayi untuk
membiasakan diri. Perilaku seperti ini akan menyamankan
kondisi psikologis istri Anda.
- Ikut Nikmati
Kehamilan. Salah satu bentuk perhatian adalah dengan ikut mengamati
perkembangan janin. Misalnya mengingatkan istri bahwa si buah hati sudah
memasuki pekan ke sekian, atau mengelus-elus perut istri dan merasakan
gerakan janin di dalam kandungan. Katakan juga bagaimana kesan Anda dengan
perubahan tubuh istri.
- Hentikan
Kebiasaan ‘Negatif’. Sejak istri dinyatakan hamil, sebaiknya Anda mulai
tinggalkan kebiasaan merokok Anda. Atau setidaknya tidak merokok di
hadapannya.
- Bicarakan Pasca
Persalinan. Berdiskusi tentang bakal nama si buah hati, dekorasi ruang
bayi, bau-baju bayi dan sebagainya, akan membuat istri nyaman menjalani
kehamilannya.
Melakukan
semua kiat di atas tentu tak sulit buat ayah bukan? Terserah ayah, mau pilih
melakukan yang mana lebih dulu. Yang jelas dengan pelibatan ayah, ibu hamil
akan merasa tenang dan bahagia bahwa orang yag paling dicintainya
HARI-HARI PERTAMAPada waktu isteri kembali ke rumah bersama bayi anda, peran utama seorang ayah adalah memberi dukungan. Isteri masih lelah dan dianjurkan untuk menghindari aktifitas berat, oleh karena itu membantu melakukan aktifitas sehari-hari sangatlah dihargai. Salah satu tugas penting anda adalah memastikan isteri mengikuti semua petunjuk dokter. Hal ini dapat membantu istri anda kembali ke aktifitas normal lebih cepat. Bayi yang sedang menyesuaikan diri dengan lingkungan baru juga membutuhkan anda. Inilah masa menyesuaikan diri yang sangat menyenangkan bagi seluruh anggota keluarga, walaupun banyak tuntutan yang turut menyertainya.
Sebagian besar bayi yang baru lahir tidur selama 18 - 22 jam sehari. Mereka tidak memerlukan suasana yang terlalu sunyi untuk bisa pulas. Sebenarnya tidak dianjurkan membiasakan bayi tidur dalam suasana yang sangat sepi karena dia justru akan terbangun oleh suara terkecil sekalipun. Sebaliknya, hindarkan suara-suara yang terlampau nyaring dan sinar terang yang bisa mengagetkan dan membangunkannya.
Bila bayi menangis tanpa alasan jelas, barangkali dia hanya meminta perhatian. Dekaplah dia erat-erat. Suara dan gerakan tubuh anda seringkali mampu meredakan tangisnya. Jikalau semua usaha sudah dilakukan, termasuk menyusui dan mengganti popok, tetapi bayi tetap menangis, segeralah berkonsultasi dengan dokter atau ahli kesehatan lainnya.
MENGGENDONG BAYI
Otot leher dan kepala bayi belum berkembang penuh sampai bulan ketiga. Selama itu anda harus selalu menopang kepala dan lehernya. Ketika menggendong bayi, topanglah kepalanya dengan tangan dan lehernya dengan lengan anda. Bagian belakang kepala bayi harus selalu ditopang sehingga kepalanya tidak terkulai kedepan atau kebelakang. Pada waktu anda mengangkat bayi dari posisi terbaring, selipkan satu tangan anda ke bawah kepalanya dan tangan yang satu lagi ke bawah pantatnya.
MERAWAT BAYI
MENGGANTI POPOK
MENCINTAI BAYI
ANDA
Pada tahun-tahun berikutnya, anda dapat melihat dan
membantu pertumbuhan anak anda. Bulan-bulan pertama, meskipun berat adalah awal
dari banyak kenangan manis. Ingatlah selalu, semakin banyak waktu yang dilewatkan bersama bayi, anda makin paham apa yang dia perlukan, yaitu hidup dan cinta kasih. Semoga berhasil!
sumber: eramuslim
Hasil riset dan para psikologi banyak yang menyatakan bahwa peran ayah sangat penting dalam pertumbuhan seorang anak. Ikatan emosional antara ayah dan anak, ditentukan salah satunya oleh interaksi
antara ayah dan anak itu sendiri. Interaksi yang baik antara anak dan ayah ini, dikatakan sangat mempengaruhi kecerdasan emosional seorang anak yang membuatnya tumbuh menjadi sosok dewasa yang berhasil.
Bagaimana seorang ayah yang sibuk bekerja di luar tetap bisa mempererat dan menjalin ikatan emosional ini?
Banyak kendala yang dihadapi seorang ayah untuk meluangkan waktunya merawat anak karena kesibukan di luar.
Di bawah ini adalah tips-tips bagi Anda.
1. Persiapkan diri Anda sedini mungkin sejak istri Anda hamil
Seorang suami sudah terlibat dalam pembuahan seorang anak, yang menjadikan istrinya mengandung. Masa kehamilan selama 9 bulan ini dapat Anda gunakan untuk mempersiapkan diri Anda sebagai seorang ayah.
Berperan aktif lah Anda sebagai seorang suami sekaligus calon ayah dengan membantu kehamilan istri.
Mengikuti persiapan persalinan berupa senam, membaca buku bersama mengenai kehamilan, cara merawat bayi atau berbelanja bersama untuk menyambut kelahiran sang bayi. Bila memungkinkan temanilah istri Anda dalam persalinan. Melihat langsung perjuangan istri Anda, dan detik-detik terdengarnya tangisan bayi yang
lahir ke dunia ini, akan menambahkan rasa sayang dan kasih Anda baik kepada istri maupun anak Anda.
2. Ikut aktif merawat bayi
Sedari awal menjelang kelahiran, cobalah ikut aktif merawat bayi Anda. Salah seorang peneliti menemukan bahwa para ayah yang mulai mengganti popok, memandikan, dan mengasuh bayi mereka sejak dini, akan besar kemungkinan melakukan kegiatan semacam itu pada bulan-bulan selanjutnya.
Kebiasaan ikut aktif sang ayah dalam merawat bayi akan terbentuk. Anda akan menemukan saat-saat indah dalam masa ini. Anda bisa memandikan, mengganti popoknya, memberikan susu botol dan meninabobokan. Untuk masa awal, adalah wajar bila terjadi kesalahan-kesalahan karena yang perlu diingat merawat bayi perlu pengalaman secara langsung, penuh coba
dan memperbaiki kesalahan. So nothing to loose. Try and you'll enjoy it.
Bayi Anda akan semakin merasakan kehadiran Anda, mengenali sosok wajah Anda, suara Anda dan bau ayahnya.
Tips bagi ibu...,
biarkanlah suami Anda ikut merawat dan mengasuh dengan
gayanya sendiri, Anda bisa memberikan dukungan dan dorongan agar suami akan semakin perrcaya diri dalam merawat bayinya. Memberikan masukan dan membetulkan cara merawat akan menambah smooth.
Bagi keluarga yang mendapatkan pertolongan dari nenek atau saudara lainnya, usahakan lah jangan sampai menganggu porsi sang ayah dalam ikut aktif merawat bayi. Give him the space.
3. Bermain bersama
Ketika bayi Anda makin beranjak usia, lewatkan waktu bersama untuk bermain, membaca buku atau melakukan aktivitas yang menyenangkan bagi bayi Anda yang mulai merangkak, mulai belajar berbicara atau berjalan. Ciptakanlah permainan-permainan yang menggairahkan, yang digemari seperti kuda-kudaan, pesawat terbang atau sembunyi sembunyian.
Sesuaikanlah dengan perkembangan usia anak Anda.
Membaca, mewarnai atau melakukan keterampilan menggunting, menempel secara bersama-sama.
4. Terlibat dalam kehidupan sosial anak Anda
Ketika anak Anda mulai beranjak usia sekolah, dia akan memulai kehidupan sosial yang baru. Usahakan terlibat dalam kehidupan sosial anak Anda, dengan mengenali misalnya nama teman-temannya, dengan siapa dia bergaul, aktivitas yang dia lakukan bersama temannya atau nama guru TK/SD nya.
5. Jadilah pendengar yang baik
Kesibukan kerja terkadang membuat Anda mengabaikan cerita-cerita anak Anda. Berikan keseimbangan antar kerja dan keluarga, atau usahakan jangan membawa pekerjaan ke rumah. Luangkan waktu 5 menit saja untuk
mendengarkan celotehannya dan mengerti betul isi cerita itu.
Jangan hanya 'meng-iyakan' agar cerita anak itu lekas selesai atau mengatakan nanti ayah sedang sibuk.
Sebersit wajah kecewa akan nampak dan membuat anak akan semakin malas untuk bercerita pada anda. Akhirnya
kebiasaan bercerita dan sharing dari anak akan menghilang. Jadi jangan Anda mengeluh bila anak Anda tidak terbuka suatu hari nanti, karena kebiasaan ini dimulai dari respon Anda sebagai pendengar yang baik atau tidak.
Dengan menjadi pendengar yang baik, disamping keterbukaan, Anda akan menjadikan anak Anda dapat mengekspresikan dan cakap dalam mengungkapkan sesuatu.
6. Komunikasi yang baik
Bila Anda dinas luar atau tinggal terpisah berjauhan dengan anak Anda, usahakan lah tetap menjalin komunikasi dengan baik, melalui telepon atau chatting internet. Tunjukkan perhatian Anda, rasa sayang Anda melalui telepon, sms atau melalui surat.
Juga Anda bisa menggunakan moment ini sebagai pendewasaan bagi anak Anda. Misalnya dengan mengatakan Ayah akan pergi selama beberapa hari, ayah minta tolong yah agar Arif menjadi
anak baik dan menjaga ibu.
Anak akan merasakan dia dipercaya dan bertanggung jawab atas tugas-tugas tertentu.
7. Percayai anak Anda dan berikan kebebasan
Jadilah seorang ayah yang memberikan kebebasan dan dapat mempercayai anak Anda. Kepercayaan Anda akan menjadikan dia tumbuh menjadi anak yang percaya diri dan mandiri. Janganlah mendikte dia untuk melakukan
A. Tapi cobalah memberikan dia pilihan, misalnya Arif mau A atau mau B?
Dan tetaplah membuka kemungkinan pilihan lain selama pilihan itu tidak bertentangan dengan hal prinsip.
Dari masalah yang sepele mulai dari pilihan memakai kaos kaki, baju atau memilih sekolah. Dia akan merasa dihargai dan bertanggung jawab terhadap pilihannya.
Sebagai seorang ayah, Anda bisa membimbing dan memantaunya.
8. Penuhilah sesuai kebutuhannya.
Bertambah dewasa seorang anak, akan semakin bertambah kebutuhannya, semakin beragam dan variatif. Jangan Anda paksakan dan menganggap dia masih kecil sehingga memperlakukan sebagai seorang bayi.
Mereka membutuhkan perlakuan sesuai dengan usianya.
Kebutuhan seorang bayi tentunya berbeda dengan kebutuhan seorang anak usia sekolah, juga berbeda kebutuhan anak menjelang remaja dengan kebutuhan anak usia sekolah dan seterusnya. Cobalah Anda memahami kebutuhan anak Anda, dan tidak menganggapnya sebagai your sweety selalu.
Demikianlah sedikit gambaran mengenai kiat-kiat agar Anda bisa semakin aktif berinteraksi dengan anak Anda. Jangan lewatkan masa-masa pertumbuhan itu, you won't get it back if you miss it.
Selamat menikmati menjadi ayah yang baik, bukan sembarang ayah.
Sumber : DI DATA LAPTOPKU !
0 komentar:
Posting Komentar
===> Tinggalkan komentar
===> Jika minta backlink tinggal komen saja
===> Jika memfollow blog saya tinggalkan komentar
===> Salam Blogger