Mamat dan Abdul liburan
musim dingin ke Amerika. Di sana mereka menikmati salju yang belum
pernah mereka lihat sebelumnya. Tapi naas, suatu hari badai salju
menerjang sehingga mereka terdampar. Susah payah mereka berjalan dan
menemukan sebuah peternakan dengan rumah besar di tengahnya.
Pintu dibuka seorang wanita yang sangat cantik dan bertubuh luar biasa seksi. Walaupun di luar sangat dingin nampaknya di dalam berbeda sekali, karena si nyonya rumah hanya mengenakan baju tidur transaparan yang bebas memperlihatkan lekak-lekuk tubuhnya.
“Di luar sana memang badai salju sedang turun, dan rumah besar ini hanya saya sendiri yang meninggalinya, tapi saya baru saja menjanda, jadi tetangga akan pada bergunjing kalau saya menerima kalian bermalam di dalam rumah”
“Jangan kuatir Miss”, jawab Mamat dalam bahasa Inggris. “Tidak apa-apa kami tidur di gudang sebelah, yang penting tidak kena angin dan salju. begitu cuaca membaik kami akan segera angkat kaki”.
Begitulah mereka bermalam di gudang itu dan langsung meninggalkan tempat itu besok paginya.
Sembilan bulan kemudian.
Mamat menerima sepucuk surat dari pengacara. Perlu beberapa menit untuknya memahami semua, tapi akhirnya dia bisa pastikan itu adalah surat dari pengacaranya janda Amerika itu.
Mamat mendatangi Abdul dan berkata, “Dul, loe ingat nggak janda Amrik bahenol yang pernah nolong kita waktu liburan dulu?”
“Ingat doong”, jawab Abdul
“Sekarang loe jujur ya: waktu kita tidur di kandang malam itu, apa loe diam-diam masuk rumah nemuin dia?”
Abdul mendadak salting, “Mmm…um…iya Mat, gue nemuin dia”
“Trus loe bilang nama loe Mamat ya, make nama gue”
Muka Abdul jadi merah dan dia menjawab pelan, “Maafin gue ya Mat. Memang waktu itu gue ngaku nama gue Mamat. Ngomong-ngomong ada apa ini kok kamu tiba-tiba nanyain soal itu?”
“Dia baru meninggal dan semua hartanya dia wariskan buat gue”
(He..he..loe-loe pasti mikir yang lain ya)
Pintu dibuka seorang wanita yang sangat cantik dan bertubuh luar biasa seksi. Walaupun di luar sangat dingin nampaknya di dalam berbeda sekali, karena si nyonya rumah hanya mengenakan baju tidur transaparan yang bebas memperlihatkan lekak-lekuk tubuhnya.
“Di luar sana memang badai salju sedang turun, dan rumah besar ini hanya saya sendiri yang meninggalinya, tapi saya baru saja menjanda, jadi tetangga akan pada bergunjing kalau saya menerima kalian bermalam di dalam rumah”
“Jangan kuatir Miss”, jawab Mamat dalam bahasa Inggris. “Tidak apa-apa kami tidur di gudang sebelah, yang penting tidak kena angin dan salju. begitu cuaca membaik kami akan segera angkat kaki”.
Begitulah mereka bermalam di gudang itu dan langsung meninggalkan tempat itu besok paginya.
Sembilan bulan kemudian.
Mamat menerima sepucuk surat dari pengacara. Perlu beberapa menit untuknya memahami semua, tapi akhirnya dia bisa pastikan itu adalah surat dari pengacaranya janda Amerika itu.
Mamat mendatangi Abdul dan berkata, “Dul, loe ingat nggak janda Amrik bahenol yang pernah nolong kita waktu liburan dulu?”
“Ingat doong”, jawab Abdul
“Sekarang loe jujur ya: waktu kita tidur di kandang malam itu, apa loe diam-diam masuk rumah nemuin dia?”
Abdul mendadak salting, “Mmm…um…iya Mat, gue nemuin dia”
“Trus loe bilang nama loe Mamat ya, make nama gue”
Muka Abdul jadi merah dan dia menjawab pelan, “Maafin gue ya Mat. Memang waktu itu gue ngaku nama gue Mamat. Ngomong-ngomong ada apa ini kok kamu tiba-tiba nanyain soal itu?”
“Dia baru meninggal dan semua hartanya dia wariskan buat gue”
(He..he..loe-loe pasti mikir yang lain ya)
0 komentar:
Posting Komentar
===> Tinggalkan komentar
===> Jika minta backlink tinggal komen saja
===> Jika memfollow blog saya tinggalkan komentar
===> Salam Blogger